“
REVIEW JURNAL : ANALISIS SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT THT PADA MANUSIA
BERBASIS WEB “
Jurnal
: Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT Berbasis Web dengan e2gLte Expert
System Shell, Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Penyakit Telingan, Hidung, dan
Tenggorokan Pada Manusia.
Abstrak
Perkembangan
dunia medis terkini banyak menggunakan computer untuk membantu diagnosis maupun
pencegahan dan penanganan suatu penyakit. System pakar dapat membantu manusi
amengorganisir informasi dan membaca dengan cepat dari pada manusia. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui apakah system pakar yang digunakan untuk penyakit
Telinga, Hidung dan Tenggorokan ini bisa membantu pengguna mendiagnosis sendiri
berdasar gejala yang dirasakannya. Representasi pengetahuan pada jurnal yang
saya analisa adalah production rule dan e2gLite expert system shell.
Platform yang digunakan adalah system berbasis web. Berdasarkan perangkat
lunak yang telah diuji, system ini membantu mengidentifikasi terantung pada
gejala yang di input pengguna.
Kata kunci : Sistem pakar, THT, diagnosis, web
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit
merupakan penyebab gangguan pada tubuh manusia tetapi sebagian besar masyarakat
tidak mengetahui penyakit apa yang sedang menyerang tubuhnya serta bagaiman
cara mengobatinya. Sehingga untuk mengetahui penyakit yang sedang menyerang
tubuh manusia dibutuhkan seorang ahli yang memahami masalah kesehatan (dokter,
bidan atau perawat).
Berdasarkan
kemajuan dalam bidang computer dan informatika, masalah yang dihadapi dapat
diselesaikan dengan menyediakan suatu perangkat lunak (system pakar). System
pakar (expert system) adalah system yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusi
ke computer, agar computer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya para
pakar (expert). System pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu
permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para pakar/ahli. Dengan
pengembangan sistem pakar, diharapkan bahwa orang awampun dapat menyelesaikan
masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan
bantuan para ahli. System pakar ini juga akan membantu aktifitasnya sebagai
asisten yang sangat berpengalaman.
System
pakar dikembangkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang medis.
Saat ini kebutuhan manusia akan pelayanan medis yang lebih baik sangat
mendesak, yang berarti dukungan instrumentasi dan informatika medis modern
sangat dibutuhkan termasuk metode untuk membantu analisisnya sehingga
dihasilakan diagnosis yang lebih optimal.
1.2 Tujuan
Tujuan
dari analisi ini adalah untuk untuk mengetahui apakah system pakar yang
digunakan untuk penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan ini bisa membantu
pengguna mendiagnosis sendiri berdasar gejala yang dirasakannya.
1.3 Batasan Masalah
- Metode
yang dipakai yang digunakan system pakar tersebut
- Cara
kerja system pakar tersebut
- Kelebihan
dan kekurangan system pakar e2glite expert system shell dan production rul
BAB II
RINGKASAN JURNAL
Sistem
pakar dari jurnal yag saya analisis adalah berbasis web, dalam perancangan
basis pengetahuannya menggunakan kaidah produksi yaitu JIKA – MAKA. Pernyataan
ini menghubungkan bagi premios (JIKA) dan bagian kesimpulan (MAKA). Pada jurnal
yang menggunakan representasi production rule apabila premis dalam aturan
produksi dapat memiliki lebih dari satu proporsisi, proporsisi-proporsisi
tersebut dihubungkan dengan menggunakan operator logic AND. Data-data yang
menjadi output bagi sistem adalah data-data jenis penyakit menyediakan data
terapi dan pencegahan.
Aturan
penyakit menyediakan tentang jenis-jenis penyakit, telinga, hidung dan
tenggorokan.rancangan sistem ini juga bisa menelusuri saran terapi, apabila
hasil dari melakukan sesi konsultasi berupa jenis penyakit tertentu ditunjukkan
dalam hal ini tentu saja jenis penyakit yang terdeteksi berkedudukan sebagai
kesimpulan akhir. Sedangkan saran terapi berkedudukan sebagai factor. Metode
inferensi yang digunakan adalah forward chaining untuk menguji factor-faktor
yang dimasukkan pengguna dengan aturanyang disimpan dalam sistem sau demi satu
sehinga dapat diambil satu kesimpulan. Sistem pakar tersebut dalam
implementasinya dibatasi pada input data, ubah data, dan hapus data pada
pasien, pakar, gejala gangguan, pengetahuan dan informasi.
Dan
jurnal yang menggunakan basis pengetahuan e2gLite expert system shell pengguna
dapat menggunakan sistem pakar ini yang telah didesain dengan meng-klik tombol
“Mulai Konsultasi”, sehingga pengguna akan dihadapkan pada
pertanyaan-pertanyaan tentang gejala penyakit THT. Penelitian ini dibuat
pertanyaan yang bersifat ya/tidak. Pada setiap pertanyaan pengguna memiliki
kesempatan untuk mengetahui mengapa pertanyaan tersebut diajukan, dengan hanya
meng-klik tombol “Mengapa”. Sistem pakar kemudian menampilkan aturan yang
memuat pertanyaan serta premis aturan yang telah memiliki nilai dan infromasi
bahwa nilai atau jawaban dari pertanyaan tersebut belum diperoleh.
Mesin
inferensi yang digunakan adala appler e2gLite yang akan melakukan penulusuran
kombinasi runut-balik dan runut maju. Maksud dari runut-balik adalah
untuk menetukan aturan yang akan dibuktikan untuk menyelesaikan goal serta
pertanyaan yang akan diajukan ke pengguna, sementara rumut-maju digunakan untuk
mencoba beberapa aturan ketika sebuah masukan diperoleh dari pengguna.
penelusuran dihentikan ketika jawaban terhadap goal sudah ditemukan dan sistem
pakar kemudian menampilkan hasil akhir.
Implementasi
sistem pakar berbasis web pada penelitian tersebut dilakukan berdasarkan
aturan-aturan dari basis pengetahuan. File basis pengetahuan berupa file teks
dapat dibuat menggunakan program editor teks biasa seperti notepad. File ini
berisi definisi aturan-aturan yang digunakan untuk menetukan jenis penyakit THT
yang diderita pasien.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Pada
bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian dua buah
jurnal system pakar yang sudah saya analisis. Dewasa telah banyak penelitian
yang menerapkan system pakar, baik dalam bidang diagnosa penyakit, kepribadian,
dan lain-lain. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Hanif Al Fatta dan Sutopo
Wibowo (2008) mengenai system penyakit untuk mendiagnosa penyakit Telinga,
Hidung, dan Tenggorokan pada manusia. Penelitian ini menggunakan menggunakan
metode inferensi yaitu forward channing digunakan untuk menguji fakto-faktor
yang dimasukkan pengguna dengan aturan yang disimpan dalam sistem satu demi
satu hingga dapat diambil satu kesimpulan. Representasi pengetahuan yang
digunakan pada penelitian ini adalah production rule. Metode inferensi yang
dipakai untuk mendapatkan konklusi mendapatkan penalaran maju, dan platform
yang digunakan adalah system berbasis web. Basis aturan dalam permasalahan
production rule ini merupakan kumpulan kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang
saling berhubungan satu sama lain. Kaidah-kaidah atau aturan-aturan ini
dipresentasikan dalam penyakit bentuk persyaratan IF – THEN. Pernyataan ini
menghubungkan bagi premios (IF) dan bagian kesimpulan (THEN). Apabila premis
dalam aturan produksi dapat memiliki lebih dari satu proposisi,
proposes-proposisi tersebut dihubungkan dengan menggunakan operator logil AND.
Akan tetapi pada penelitian ini belum memasukkan nilai certainy factor untuk
menentukan keakuratan hasil.
Selain
itu juga ada system pakar untuk mendiagnosa penyakit Telinga, Hidung, dan
Tenggorokan pada manusia (Lina Handayani dan Tole Sutikno). Palafrom yang
digunakan juga system berbasis web. Penelitian ini dikembangkan oleh e2gLite
expert system shell yang menggunakan metode representasi kaidah JIKA-MAKA untuk
mempresentasikan jenis-jenis oenyakit THT beserta gejala. Metode penulusuran
yang digunakan dalam mesin inferensi adalah metode penelusuran pada e2gLIte
yang akan melakukan penelusuran aturan dengan kombinasi runut-bailk dan runut-
maju. Kelebihan e2gLite terletak pada kemudahan akses dan penggunannya.
Kemudahan akses, karena e2gLite yang berisi applet java dan basis pengetahuan
dapat didownload ke browser pengguna. Kemudahan penggunaan, karena suatu applet
java sangat mudah untuk diikutsertakan di dalam sebuah halaman web sebagai
objek grafis, dan dapat disisipkan ke dalam sebuah sel dalam table HTML untuk
memfasilitasi pengaturan halaman secara fleksibel serta integrasi system pakar
dengan halaman web yang lain. Namun demikian e2gLite juga memiliki kekurangan,
anatara lain waktu startup yang lama, sehingga lebih cocok untuk system pakar
berskala kecil dengan basis pengethauan yang berupa file teks dapat dibaca oleh
siapapun karena bersifat public atau dapat diakses oleh siapapun.
Kekurangan lainnya, berhubungan dengan kompatibilitas browser. Microsoft telah
mengumumkan pemisahan antara JVM (Java Virtual Machine) dari versi Internet
Explorer yang diinstall mulai system operasi Windows XP. Hal ini akan
menyebabkan semua halaman web yang mengandung applet menjadi gagal untuk
diakses, kecuali pengguna secara khusus mengintsall JVM.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit
Telinga, Hidung, dan Tenggorokan pada manusia ini membutuhkan pengetahuan dan
mesin infromasi untuk mendiagnosa penyakit yang dialami oleh pengguna.
Penelitian sistem pakar yang diteliti oleh Hanif Al Fatta dan Sutopo Wibowo
menggunakan representasi pengetahuan production rule. Production rule adalah
model ide dasar yang mempresentasikan pengetahuan dengan bentuk pasangan
kondisi aksi (Jika-Maka). Representasi pengetahuan ini berisi factor-faktor
yang dibutuhkan oleh system, sedangkan mesin inferensi digunakan untuk
menganalisa factor-faktor yang dimasukkan pengguna sehingga dapat ditemukan
suatu kesimpulan basis pengetahuan yang diperlukan system terdiri dari gejala
penyakit, jenis penyakit dan terapi . data yang menjadi input system adalah
data gejala yang dapat dari pemeriksaan yang dilakukan oleh para medis. Data
tersebut digunakan oleh system untuk menentukan jenis penyakit yang diderita
pasien. Pembentukan aturan gejala penyakit dari ini ditujukan pada table 1.
Aturan 1. Gejala Penyakit
No
|
Aturan
|
1
|
If
sukar menelan And sesak napas timbul bila susdah meluas sampai ke daerah
hipofaring And stidor inspirasi akan timbul bila anak dalam posisi tidur
terlentang And Pada pemeriksaan fisik tampak dinding belakang faring
menonjol And pada perabaan teraba lunak And Pada pemeriksaan foto
jaringan lunak leher Ap lateral tampa banyak radilusen di daerah prevertabra
Or rasa nyeri pada leher Then Abses retrofaring
|
2
|
If
Pembengkakan di daerah sekitar angulus mandibular And Leher terasa panas And
Pembengkakan dinding lateral daring ke arah medial And Sukar menelan akibat
adanya pembengkakan di daerah faring Or Rasa nyeri pada leher Then Anses
parafgaring.
|
3
|
If
Demam tidak tinggi And Badan lemah And Tidak nafsu makan And Nyeri kepala And
Nyeri tenggorokan And Kadang-kadang terdapat pembengkakan kelenjar leher And
Suara purau. And Stirdor serta gejala sumbatan laring And Pada pemeriksaan
tampak selaput keabuan mudah berdarah di tonsil Then Radang Difteri Faring.
|
4
|
If
Demam tinggi sampai 39 derajat celcius And Batuk menggongggong And Stridor
serta gejala sumbatan laring And pada pemeriksaan faring tampak tonsil dan
faring hipremis And pada pemeriksaan laringoskopi langsung tampak laring
ebema, hipremis tidak berselaput Or suara parau Then Laringtis akut (Radang
non difteri).
|
5
|
If
Stidor sejaklahir And Cekungan-cekungan lebih jelas ketika menangis And
kadang-kadang sukar untuk menteek And Pada laringoskopi tampak pada waktu
inspirasi epiglottis And arytenoid melekuk tampak kolaps And Keadaanumum anak
lemah dan pucat The Laringmalasia (Kelain kongerial laring)
|
Basis
aturan dalam permasalahan ini merupakan kumpulan kaidah-kaidah atau
aturan-aturan ini diprepresentasikan dalam penyakit bentuk persyaratan IF
(menghubungkan bagi premios) – THEN (kesimpulan). Apabila premis dalam aturan
produksi dapat memiliki lebih dari suatu proposisi, proposisi-proposisi
tersebut dihubungkan dengan menggunakan operator logic AND. Rancangan system
ini tidak hanya berhenti pada kemampuan mendiagnosa penyakit menggunakan aturan
gejala. Penelusuran dapat dilanjutkan untuk menelusuri saran terapi. Apabila
hasil dari melakukan sesi konsultasi berupa jeid penyakit tertentu ditunjukan
dalam hal ini tentu saja jenis penyakit yang terdeteksi berkedudukan sebagai
fakor. Aturan terapi ditujukan pada table 3.
Aturan 2. Saran Terapi
No
|
Terapi
|
1
|
If
Abses Retrofaring Then Bila tidak ada tanda-tanda sumbatan jalan nafas,
dengan pertolongan laringoskop dilakukan pungsi dan aspirasiyang dilanjutkan
dengan inisi And Pus harus dihisap dengan baik supaya tidak terjadi aspirasi
And POsisi pasien pada waktu tindakan ialah baring secara trendelenburg.
Tindakan ini dilakukan dalam alagesia dapat juga dilakukan semprotan Xylocain
2% dapat juga dilakukan dalam narcosis umum And Bila ada tanda-tanda sumbatan
jalan nafas harus segera dilakukan trakeostomi sebelum melakukan pungsi And
Antibiotic diberikan dalam dosis tinggi untuk kuman aerob dan anareob And
Bila penyebabnya tuberculosis harus diberikan juga obat anti tuberkulosa.
|
2
|
If Abses Parafgaring Then Melakukan
eksplorasi untuk mengeluarkan nanah secepat mungkin And untuk melakukan
eksploraso harus dalam narcosis umum, maka diperlukan trakeostomi sebelum
melakukan eksplorasi And Eksplorasi dilakukan dengan cara membuat insist
dapat di perluas secara tumpul And Insisi intra oral sering juga dilakukan,
dengan cara memakai klem arteri panjang, ditusukkan kea rah konstriktor
faring, sehingga masuk keruang prestiloid And juga diberikan antibiotika
dosis tinggi untuk kuman aerob dan anareob.
|
3
|
If
Radang Difteri Faring Then
tergantung pada stadium sumbatan laringnya dilakukan pemantauan ktat,
intubasi,trakeostomi atau krikotomi yang dilanjutkan dengan traekeostomi And
ADS : 20.000 unit IM diberikan 2 hari beturut-turut And antibiotika :
Penisilin 4 dd 50 mg/kg berat badan / hari. Bila tidak tahan maka penisilin,
dapat diberikan kloramfenikol dalam dosis yang sama.
|
4
|
If
Laringtis akut (Radang non
difteri) Then di berikan Antibitika Kortikosterois 1-2 mg/kg berat badan
sehari, setelah itu dosis diturunkan perlahan-lahan. And Bila tidak terdapat
sumbatan karing stadium 3, maka tidak dilakukan trakeostomi.
|
5
|
If
Laringmalasia (Kalain kongenial
laring) Then tidak diberikan terapi biasanya setelah berusia antara 2-5 tahun
stridor menghilang And Bila terdapat gejala obstruksi laring hebat dilakukan
intubasi dirawat untuk memperbaiki gizi dan pengawasan ketat.
|
Production
rule menggunakan metode inferensi yang digunakan adalah forward channing.
Forward channing digunakan untuk menguji factor-faktor yang dimasukkan pengguna
dengan aturan yang disimpan dalam system satu demi satu hingga dapat diambil
satu kesimpulan forward channing. Pada pengetesan system production rule
menggunakan system pengetesan black box, pengujian ini hanya diambil sebuah
contoh fungsi input data, edit data, hapus data pada data penyakit.
- Fungsi
menginput data
Untuk
menginput data maka terlebih dahulu kita masuk ke halaman administrator dan
masuk ke menu yang kita tuju. Sebagai contoh, penulis memilih menu penyakit
sebagai uji coba.
- Fungsi
Mengubah Data
Untuk
mengubah data, seorang admin meng-klik menu “Edit” yang berada disis kanan data
yang bersangkutan. Setelah meng-klik edit, maka akan muncul form edit data yang
telah berisi data yang bersangkutan.
- Fungsi
Hapus Data
Untuk
menguji fungsi menghapus data, penulis mengambil sampel data yang sama untuk
memudahkan pengujian. Setelah meng-klik icon “X” maka data akan terhapus.
Selain
itu sistem pakar yang diteliti oleh Linda Handayani dan Tole Sutikno
menggunkan basis pengetahuan e2gLite Expert System Shell. E2gLite adalah sebuah
shell system pakar yang dikembangan oleh Expertise2Go yang berbasis internet
dan dilengkapi applet Java. E2gLIte memeberikan kemudahan dalam hal pembangunan
system pakar serta pelaksanaan konsultasi oleh pengguna. Basis pengetahuan
berupa file teks yang berisi fakta dan aturan yang dapat dibuat dengan editor
teks dan disimpan sebagi file *.kb, sedangkan pengguna cukup menggunakan
browser umum yang memiliki fitur Java seoerti Netscape Navigator dan Internet
Explorer. Jika Internet Explorer yang terinstall tidak mempunyai fitur java,
dapat ditambah dengan menginstall Microsoft Vortual Machine Proxy Server.
Halaman muka system pakar yang telah didesain untuk diagnosis penyakit THT
berbasis web dengan e2gLite Expert System Shell ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Tampilan Awal Sistem Pakar
Pengguna
dapat menggunakan system pakar yang telah didesain dengan meng-klik tombol
“Mulai Konsultasi”, sehingga pengguna akan dihadapkan pada pertanyaan-petanyaan
tentang gejala penyakit THT. Masukkan dari pengguna dapat berupa jawaban atas
pertanyaan yang bersifat dikotomi(ya/tidak(, maupun isian data numeric. Pada
penelitian ini baru dibuat pertanyaan yang bersifat ya/tidak sabagaimana pada
Gambar 2.
Pada
setiap pertanyaan, pengguna memiliki kesempatan untuk mengetahui mengapa
pertanyaan tersebut diajukan, yang dapat dilakukan dengan mengeklik tombol
“Mengapa”. Sistem pakar kemudian menampilkan aturan yang memuat pertanyaan
tersebut serta nilai-nilai dari premis aturan yang telah memiliki nilai dan
informasi bahwa nilai atau jawaban dari pertanyaan tersebut belum diperoleh
sebagaimana Gambar 3.
Gambar 2. Tampilan Pilihan Pertanyaan
Gambar 3. Tampilan Penjelasan Terhadap Pertanyaan “Mengapa”
Gambar 4. Tampilan Jawaban Terakhir dari Tahapan Konsultasi
Mesin
inferensi pada applet e2gLite akan melakukan penelusuran aturan dengan
kombinasi rubut-balik dan runut-maju. Rumut-balik digunakan untuk menentukan
aturan yang hendak dibuktikan untuk menyelesaikan goal serta pertanyaan yang
akan diajukan ke pengguna, sementara rumut mju digunakan untuk mencoba beberapa
aturan yang ada ketika sebuah masukan diperoleh dari pengguna. Penelusuran
dihentikan ketika jwaban terhadap goal sudah ditemukan dan system pakar kemudian
menampilkan hasil akhir seperti gambar 4. Slelain pengguna juga dapat meminta
penjelasan atas bagaimana sebuah kesimpulan diambil dengan menekan tombol
“Jelaskan”.
BAB
V
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil dan pembahsan diatas bahwa system pakar diagnose penyakit telinga,
hidung, dan tenggorokan dapat diambil kesimpualan bahwa system pakar yang
didesain dengan e2glite expert system shell dan production rule dapat
memberikan infromasi kepada pemakai mengenai jenis penyakit yang dideritanya
berdasarkan gejala-gejala yang diberikan, memberikan informasi tentang terapi
yang bisa menyembuhkan, dan data yang terdapat pada program, aplikasi berbass
web ini dapat di update jika ditemukan data terbaru. System juga dilengkapi
dengan fasilitas yang memungkinkan pengguna memiliki kesempatan untuk
mengetahui mengapa sebuahpertanyaan diajukan dan meminta penjelasam bagaiman
sebuah kesimpulan diambil.
Daftar Pustaka :
Link Jurnalnya : http://eprints.dinus.ac.id/12191/1/jurnal_12099.pdf
Firdausy, K., dkk., 2003, ‘’Implementasi Shell E2gLite untuk
Sistem Pakar Berbasis Web
Handayani, L. dan Sutikno, T.,
2004, ‘’Sistem Pakar Berbasis Web dengan Shell e2gLite untuk
Diagnosis Penyakit Hati’’ Jurnal
Telkomnika, Vol.1, No.2, Teknik Elektro Universitas
Ahmad Dahlan, Yogyakarta
http://sisteminfomasi.blogspot.co.id/2010/05/aplikasi-sistem-pakar-diagnosa-penyakit.html
http://www.telingahidungtenggorokan.com/penyakit-tht-dan-jenis-jenisnya.html