1. Metode Pencarian Buta (Blind Search)
Blind
Searching adalah Model Pencarian Buta atau Pencarian yang tidak memiliki
informasi awal, model pencarian ini memiliki tiga ciri-ciri utama, yaitu :
·
Membangkitkan simpul berdasarkan urutan.
· Kalau ada solusi akan ditemukan.
· Hanya memiliki informasi tentang node
yang telah dibuka (node selanjutnya tidak diketahui).
-
Breadth
First Search (BFS)
Algoritma Breadth-First Search (BFS)
atau dikenal juga dengan nama algoritma pencarian melebar adalah algoritma yang melakukan
pencarian secara melebar yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu
mengunjungi suatu simpul kemudian mengunjungi semua simpul yang bertetangga
dengan simpul tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul yang belum
dikunjungi dan bertetangga dengan simpulsimpul yang tadi dikunjungi , demikian
seterusnya. Jika graf berbentuk pohon berakar, maka semua simpul pada aras d
dikunjungi lebih dahulu sebelum simpul-simpul pad aras d+1. merupakan
pencarian yang dilakukan dengan mengunjungi tiap tiap node secara sistematis
pada setiap level hingga keadaan tujuan ditemukan. Penelususran yang dilakukan
dengan mengunjungi node node pada level yang sama hingga ditemukan tujuan (goal
state) nya.
Contoh Kasus dari Breadth First Search
(BFS)
Berikut
adalah contoh kasus dengan menggunakan metode BFS. Kita akan mencari jalur
tujuan dengan menggunakan angkutan umum.Contoh :
Mencari
jalur angkutan umum dari terminal senen ke terminal Kp. Rambutan
*Initial State : Senen
*
Goal State : Kp. Rambutan
RUTE PERJALANAN
Gambar
1.2 : Rute perjalanan
Penjelasan
Gambar :
- Membangkitakan anak dari terminal Senen = Terminal blok M, Terminal Pulo Gadung, Terminal Manggarai
- Karena goal state (Terminal Kp. Rambutan) belum tercapai maka kita bangkitkan anak dari terminal senen
Terminal
Blok M = Terminal Grogol, Terminal Lebak Bulus
Terminal
Lebak Bulus = Terminal Ciputat, Terminal Kp.
Rambutan.
Terminal
Pulo Gadung = Terminal
bekasi
Terminal
Manggarai = Terminal Cililitan, Terminal Harmoni
- Akhirnya tercapai Goal State (Terminal Kp. Rambutan).
- Depth
First Search (DFS)
Teknik pencarian dengan Depth First
Search adalah dengan melakukan ekspansi menuju node yang paling dalam pada
tree. Node paling dalam dicirikan dengan tidak adanya successor dari node itu.
Setelah node itu selesai diekspansi, maka node tersebut akan ditinggalkan, dan
dilakukan ke node paling dalam lainnya yang masih memiliki successor yang belum
diekspansi.
Pencarian
menggunakan DFS akan berlanjut terus sampai kedalaman paling terakhir dari
tree. Permasalahan yang muncul pada DFS adalah ketika proses pencarian tersebut
menemui infinite state space. Hal ini bisa diatasi dengan menginisiasikan batas
depth pada level tertentu semenjak awal pencarian. Sehingga node pada level
depth tersebut akan diperlakukan seolah-olah mereka tidak memiliki successor.
Contoh Penerapan BFS & DFS
Studi Kasus : Pada suatu hari ada seorang petani yang mempunyai seekor kambing dan serigala.Pada saat itu ia baru saja panen sayuran. Karena membutuhkan uang, petani tersebut hendak menjual kambing, serigala, dan sayurannya ke pasar Johar. Untuk sampai di pasar Johar, ia harus menyeberangi sebuah sungai.
Permasalahannya : adalah di sungai itu hanya tersedia satu perahu saja yang bisa memuat petani dan satu penumpang lainnya (kambing, srigala, atau sayuran). Jika ditinggalkan oleh petani tersebut, maka sayuran akan dimakan oleh kambing dan kambing akan dimakan oleh serigala.
Deskripsi
Studi Kasus : Pada suatu hari ada seorang petani yang mempunyai seekor kambing dan serigala.Pada saat itu ia baru saja panen sayuran. Karena membutuhkan uang, petani tersebut hendak menjual kambing, serigala, dan sayurannya ke pasar Johar. Untuk sampai di pasar Johar, ia harus menyeberangi sebuah sungai.
Permasalahannya : adalah di sungai itu hanya tersedia satu perahu saja yang bisa memuat petani dan satu penumpang lainnya (kambing, srigala, atau sayuran). Jika ditinggalkan oleh petani tersebut, maka sayuran akan dimakan oleh kambing dan kambing akan dimakan oleh serigala.
Deskripsi
- P = Petani
- Sy = Sayuran
- K = Kambing
- Sg = Serigala
Ruang Keadaan
- Untuk daerah asal dan daerah seberang digambarkan. (P, Sy, K, Sg)
Keadaan Awal
- Daerah Asal = (P, Sy, K, Sg)
- Daerah seberang = (0, 0, 0, 0)
Tujuan
- Daerah Asal = (0, 0, 0, 0)
- Daerah seberang = (P, Sy, K, Sg)
2.
Metode
Pencarian Heuristic
Heuristic Search merupakan metode pencarian
yang memperhatikan nilai heuristik (nilai perkiraan).
Teknik pencarian heuristik (heuristic searching) merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang keadaan (state space) suatu problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar, dan mengesampingkan usaha yang bodoh dan memboroskan waktu.
Teknik pencarian heuristik (heuristic searching) merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang keadaan (state space) suatu problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar, dan mengesampingkan usaha yang bodoh dan memboroskan waktu.
Heuristik
adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam proses pencairan, namun
dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan (completeness).
- GENERATE
and TEST (Pembangkitan dan Pengujian)
Metode
ini merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur
(backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal.
Algoritma :
1.
Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan suatu tititk tertentu atau
lintasan tertentu dari keadaan awal).
2.
Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar merupakan solusinya dengan
cara membandingkan node terebut atau node akhir dari suatu lintasan yang
dipilih dengan kumpulan tujuan yang diharapkan.
3.
Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi kembali langkah pertama.
Contoh dari Generate and Test : “Travelling Salesman Problem
(TSP)”
*) Seorang
salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui.
Kita ingin mengetahui ruter terpendek dimana setaip kota hanya boleh
dikkunjungi tepat 1 kali. Misalkan ada 4 kota dengan jarak antara
tiap-tiap kota seperti berikut ini :
Gambar 1
Alur pencarian dengan Generate and Test
Pencarian
ke-
|
Lintasan
|
Panjang
Lintasan
|
Lintasan
terpilih
|
Panjang
Lintasan terpilih
|
1
|
ABCD
|
19
|
ABCD
|
19
|
2
|
ABDC
|
18
|
ABDC
|
18
|
3
|
ACBD
|
12
|
ACBD
|
12
|
4
|
ACDB
|
13
|
ACBD
|
12
|
5
|
ADBC
|
16
|
ACBD
|
12
|
Dst…..
|
-
HILL CLIMBING
(Pendakian Bukit)
- Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan dan pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristic. Pembangkitan keadaan berikutnya tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnyayang mungkin.
- Algoritma:
1. Cari operator yang belum pernah
digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.
a) Kerjakan langkah-langkah berikut
sampai solusinya ditemukan atau sampai tidak ada operator baru yang akan
diaplikasikan pada keadaan sekarang : Cari operator yang belum digunakan;
gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.
b) Evaluasi keadaan baru tersebut :
– Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar – Jika bukan tujuan, namun
nilainya lebih baik daripada keadaan sekarang, maka jadikan keadaan baru
tersebut menjadi keadaan sekarang. – Jika keadaan baru tidak lebih baik
daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan iterasi.
- Contoh dari Hill Climbing: TSP dengan Simple Hill Climbing Disini ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan yang mungkin. Operator digunakan untuk menukar posisi kota-kota yang bersebelahan. Apabila ada n kota, dan kita ingin mencari kombinasi lintasan dengan menukar posisi urutan 2 kota, maka kita akan mendapatkan sebanyak n!/2!(n-2)! atau sebanyak 6 kombinasi. Fungsi heuristic yang digunakan adalah panjang lintasan yang terjadi.
Gambar 1
Sumber
:
http://najibzot.blogspot.co.id/p/teknik-searching-kecerdasan-buatan-di.html
http://azizmusyaffaa.blogspot.co.id/2016/10/breadth-first-search-depth-first-search.html
http://yoursknowladge.blogspot.co.id/2015/04/makalah-algoritma-breadth-first-search.html
https://shabri-prayogi.blogspot.co.id/2013/08/teknik-pencarian-heuristik-heuristic.html