BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Desa Sekaran Lamongan ialah salah
satu desa yang memiliki penduduk yang sangat banyak terutama pada anak-anak
anehnya akhir-akhir ini sekitar tiga tahun saya melihat anak-anak tidak ada
yang bermain permainan tradisional, mereka lebih memilih permainan yang lebih
modern mungkin mereka lebih muda menjumpai permainan modern dari pada permainan
tradisional karena dilihat dari pertumbuhan perekonomian masyarakat desa
Sekaran semakin lama semakin meningkat jadi tidak kemungkinan orang tua lebih
suka membelikan permainan yang lebih modern dari pada orang tua membuatkan
permainan tersebut.
Pada saat ini anak-anak di Desa
Sekaran Lamongan setelah pulang sekolah banyak yang mengunjungi warnet dan tempat
rental Play Stattion untuk mencari
hiburan diwaktu yang kosong, namun kondisi saat ini berbeda dengan anak-anak
yang masih duduk dibangku SD/MI pada masa dahulu sebelum perkembangan ilmu
teknologi masuk ke Desa Sekaran Lamongan mereka setelah pulang sekolah bermain
dengan teman-temannya dengan peralatan yang seadanya, misalnya dengan pecahan
genting (engkle), benthic (patil lele), gopak sodor, bentengan, boy-boyan, dan
kekean.
Perkembangan teknologi memang
mempengaruhi lunturnya permainan tradisonal dalam kehidupan anak-anak apalagi
setelah ada beberapa warga membuka usaha warnet anak-anak semakin meninggalkan
permainan tradisonal ke permainan modern, di Desa Sekaran Lamongan ada sekitar
lima warnet yang tersebar di dalam desadan semua pengunjung didominasi
anak-anak untuk main game on line apalagi pada waktu malam hari setelah maghrib
semua dipenuhi anak yang masih duduk dibangku SD/MI dan itu sangat berpengaruh
untuk disalah gunakan dengan melihat situs yang kurang mendidik kalau tanpa ada
pengawasan orang tua.
Perkembangan atau kemajuan ekonomi
masyarakat Desa Sekaran Lamongan sangatlah cepat semakin lama semakin
meningkat, karena warga banyak yang pergi merantau diluar jawa untuk mencari
nafkah untuk anaknya yang tinggal dirumah bersama neneknya dan tidak bisa
dipungkiri lagi pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat yang ditandai oleh
tingginya tingkat konsumsi dan standar hidup, revolusi teknologi intensitas
modal yang makin besar dan organisasi birokrasi yang rasional, disamakan dengan
modernisasi ekonomi dengan adanya pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih bersifat
konsumtif sehingga masyarakat akan cenderung malas memproduksi sesuatu salah
satu dampak dari masyarakat konsumtif adalah hilangnya permainan tradisional
yang ada di Indonesia terutama pada masyarakat perkotaan pada umumnya orang tua
banyak yang malas membuatkan permainan-permainan tradisional, pada masyarakat
Desa pada era modernisasi ini permainan-permainan tradisional juga semakin
menghilang salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan ekonomi yang semakin
meningkat mengakibatkan masyarakat lebih konsumtif dan para orang tua malas
untuk membuatkan permainan-permainan tradisional pada anak-anaknya.
Permainan tradisional merupakan
permainan yang sangat mudah ditemukan dan sangat mudah untuk dimainkan karena
bahan yang dipergunakan untuk membuat permainan tradisional sangat mudah
dtemukan disekeliling kita, misalnya permainan patil lele (bethik),
gangsing(kekean), engkle dan masih banyak lagi permainan tradisonal yang tidak
mengeluarkan biaya sedikitpun, manfaat dari permainan tersebut juga baik untuk
kecerdasan dan skill pada anak usia dini.
M. Abraham Francis, Modern Di Dunia Ketiga,
(Yogyakarta: PT. Mutiara Wacana
Yogya 1991), hal.5-6.
BAB II
TEORI
2.1
Definisi Luntur
Luntur
dalam kamus besar bahasa Indonesia kata Luntur memiliki banyak arti seperti
Luntur memiliki banyak arti seperti Lunturnya Permainan Tradisonal yang ada di
Indonesia saat sekarang ini yang sudah luntur ditelan Budaya sekarang yang
kecampur modern.
Dalam judul penelitiaan ini kata
Luntur diartikan sebagai hilangnya suatu budaya yang mengalami proses
perlahan-lahan sehingga dengan berjalan-nya waktu budaya, nilai-nilai dan norma
yang ada didalam kehidupan masyarakat tersebut akan mengalami luntur atau
hilang secara perlahan.
Lunturnya budaya permainan
tradisonal dalam judul penelitian ini mengandung makna bahwa budaya permainan
tradisonal pada anak-anak mulai hilang secara perlahan-lahan sesuai dengan
perkembangan zaman yang semakin canggih lebih banyak memanfaatkan teknologi
dari pada peralatan-peralatan yang sederhana dan tradisional.
Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Bahasa Indonesia,
(Jakarta:Depertemen Pendidikan Nasional, 2008), hal.956.
2.2
Definisi Budaya
Kebudayaan merupakan hasil karsa,
karya dan rasa manusia sehingga menjadi sebuah kebiasaan, dan kebudayaan juga
di lihat dari bahasa berasal dari bahasa sanskerta, yaitu buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal yang dimiliki
manusia. Ada pendapat
lain mengatakan budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi merupakan unsur
rohani, sedangkan daya adalah unsur jasmani manusia. Dengan demikian, budaya
merupakan hasil budi dan daya manusia.
Dalam bahasa inggris Kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari
kata latin Colore, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Dalam bahasa belanda Cultuur
, sama dengan Culture, Culture atau
Cultuur bisa diartikan juga sebagai
mengelola tanah atau bertani. Dengan demikian, kata budaya ada hubunganya
dengan kemampuan manusia mengelola sumber-sumber kehidupan, dalam hal ini
pertanian. Kata Culture juga kadang
diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.
Herimanto, Winarno, Ilmu
Sosial Dasar dan Budaya Dasar, (PT . Bumi Aksara Jakarta Timur
2009),
2.3
Permainan
Tradsisonal
Permainan
Tradisonal merupakan salah satu bentuk produk yang penting diturunkan kepada
generasi berikutnya karena permainan tradisonal memiliki kearifan budaya lokal
dimana didalamnya menerapkan nilai sosial, yang menuntut para pemainnya
bersosialisasi satu sama lain. Permainan tradisonal juga memiliki nilai lebih
yang lain, karena alat main yang dibutuhkan dalam permainan tradisional
tersebut biasanya berada di alam dan ramah lingkungan
BAB III
ANALISIS
Disini
saya akan lebih banyak membahas tentang Permainan Tradisonal yang telah punah
atau jarang dimainkan atau jarang dijumpai di Budaya Indonesia ini.
Pertama-tama
saya akan membahas permainan tradisonal budaya yang ada di Jawa, permainan
tradisional yang ada di Jawa yang sudah mulai menghilang atau punah yaitu:
Congklak, enggrang, gobak sodor, dan lain sebagainya
Menurut saya budaya-budaya yang ada di Indonesia sangat beraneka ragam
budayanya, entah dari budaya Jawa, Dayak, Sunda, Batak, Minang dan masih banyak
lainnya.
Menurut saya budaya-budaya yang ada di Indonesia telah menghilang sedikit
demi sedikit karena sudah ditelan zaman (bahasa gaulnya) karena Indonesia saat
ini telah sedikit demi sedikit Budaya Modern telah masuk pada Budaya Indonesia
saat ini. Budaya-budaya yang telah menghilang sudah lumayan banyak seperti:
makanan tradisonal yang sekarang jarang kita jumpai, Permainan Tradisonal juga
jarang yang memainkannya, anak-anak zaman sekarang telah sibuk dengan
gadget-nya masing-masing, dan masih banyak lainnya.
.
Daftar
Pustaka :
digilib.uinsby.ac.id
Elib.unikom.ac.id
Francis M. Abraham, Modern Di Dunia Ketiga,
(Yogyakarta: PT. Mutiara Wacana Yogya
1991),
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Bahasa Indonesia,
(Jakarta:Depertemen Pendidikan
Nasional, 2008),
Herimanto, Winarno, Ilmu Sosial Dasar dan Budaya Dasar, (PT
. Bumi Aksara Jakarta Timur 2009),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar