Senin, 21 Maret 2016

MENGHILANGNYA SUATU BUDAYA YANG ADA DI INDONESIA



BAB I
PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang
          Desa Sekaran Lamongan ialah salah satu desa yang memiliki penduduk yang sangat banyak terutama pada anak-anak anehnya akhir-akhir ini sekitar tiga tahun saya melihat anak-anak tidak ada yang bermain permainan tradisional, mereka lebih memilih permainan yang lebih modern mungkin mereka lebih muda menjumpai permainan modern dari pada permainan tradisional karena dilihat dari pertumbuhan perekonomian masyarakat desa Sekaran semakin lama semakin meningkat jadi tidak kemungkinan orang tua lebih suka membelikan permainan yang lebih modern dari pada orang tua membuatkan permainan tersebut.

          Pada saat ini anak-anak di Desa Sekaran Lamongan setelah pulang sekolah banyak yang mengunjungi warnet dan tempat rental Play Stattion untuk mencari hiburan diwaktu yang kosong, namun kondisi saat ini berbeda dengan anak-anak yang masih duduk dibangku SD/MI pada masa dahulu sebelum perkembangan ilmu teknologi masuk ke Desa Sekaran Lamongan mereka setelah pulang sekolah bermain dengan teman-temannya dengan peralatan yang seadanya, misalnya dengan pecahan genting (engkle), benthic (patil lele), gopak sodor, bentengan, boy-boyan, dan kekean.

          Perkembangan teknologi memang mempengaruhi lunturnya permainan tradisonal dalam kehidupan anak-anak apalagi setelah ada beberapa warga membuka usaha warnet anak-anak semakin meninggalkan permainan tradisonal ke permainan modern, di Desa Sekaran Lamongan ada sekitar lima warnet yang tersebar di dalam desadan semua pengunjung didominasi anak-anak untuk main game on line apalagi pada waktu malam hari setelah maghrib semua dipenuhi anak yang masih duduk dibangku SD/MI dan itu sangat berpengaruh untuk disalah gunakan dengan melihat situs yang kurang mendidik kalau tanpa ada pengawasan orang tua.

          Perkembangan atau kemajuan ekonomi masyarakat Desa Sekaran Lamongan sangatlah cepat semakin lama semakin meningkat, karena warga banyak yang pergi merantau diluar jawa untuk mencari nafkah untuk anaknya yang tinggal dirumah bersama neneknya dan tidak bisa dipungkiri lagi pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat yang ditandai oleh tingginya tingkat konsumsi dan standar hidup, revolusi teknologi intensitas modal yang makin besar dan organisasi birokrasi yang rasional, disamakan dengan modernisasi ekonomi dengan adanya pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih bersifat konsumtif sehingga masyarakat akan cenderung malas memproduksi sesuatu salah satu dampak dari masyarakat konsumtif adalah hilangnya permainan tradisional yang ada di Indonesia terutama pada masyarakat perkotaan pada umumnya orang tua banyak yang malas membuatkan permainan-permainan tradisional, pada masyarakat Desa pada era modernisasi ini permainan-permainan tradisional juga semakin menghilang salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat mengakibatkan masyarakat lebih konsumtif dan para orang tua malas untuk membuatkan permainan-permainan tradisional pada anak-anaknya.

          Permainan tradisional merupakan permainan yang sangat mudah ditemukan dan sangat mudah untuk dimainkan karena bahan yang dipergunakan untuk membuat permainan tradisional sangat mudah dtemukan disekeliling kita, misalnya permainan patil lele (bethik), gangsing(kekean), engkle dan masih banyak lagi permainan tradisonal yang tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, manfaat dari permainan tersebut juga baik untuk kecerdasan dan skill pada anak usia dini.



M. Abraham Francis, Modern Di Dunia Ketiga, (Yogyakarta: PT. Mutiara Wacana

Yogya 1991), hal.5-6.





BAB II
TEORI

2.1           Definisi Luntur
           Luntur dalam kamus besar bahasa Indonesia kata Luntur memiliki banyak arti seperti Luntur memiliki banyak arti seperti Lunturnya Permainan Tradisonal yang ada di Indonesia saat sekarang ini yang sudah luntur ditelan Budaya sekarang yang kecampur modern.

          Dalam judul penelitiaan ini kata Luntur diartikan sebagai hilangnya suatu budaya yang mengalami proses perlahan-lahan sehingga dengan berjalan-nya waktu budaya, nilai-nilai dan norma yang ada didalam kehidupan masyarakat tersebut akan mengalami luntur atau hilang secara perlahan.

           Lunturnya budaya permainan tradisonal dalam judul penelitian ini mengandung makna bahwa budaya permainan tradisonal pada anak-anak mulai hilang secara perlahan-lahan sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin canggih lebih banyak memanfaatkan teknologi dari pada peralatan-peralatan yang sederhana dan tradisional.




Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia,
(Jakarta:Depertemen Pendidikan Nasional, 2008), hal.956.      




2.2     Definisi Budaya

          Kebudayaan merupakan hasil karsa, karya dan rasa manusia sehingga menjadi sebuah kebiasaan, dan kebudayaan juga di lihat dari bahasa berasal dari bahasa sanskerta, yaitu buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal yang dimiliki manusia. Ada pendapat lain mengatakan budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi merupakan unsur rohani, sedangkan daya adalah unsur jasmani manusia. Dengan demikian, budaya merupakan hasil budi dan daya manusia.
          Dalam bahasa inggris Kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colore, yaitu mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa belanda Cultuur , sama dengan Culture, Culture atau Cultuur bisa diartikan juga sebagai mengelola tanah atau bertani. Dengan demikian, kata budaya ada hubunganya dengan kemampuan manusia mengelola sumber-sumber kehidupan, dalam hal ini pertanian. Kata Culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.






 Herimanto, Winarno, Ilmu Sosial Dasar dan Budaya Dasar, (PT . Bumi Aksara Jakarta Timur
2009),


2.3     Permainan Tradsisonal
          Permainan Tradisonal merupakan salah satu bentuk produk yang penting diturunkan kepada generasi berikutnya karena permainan tradisonal memiliki kearifan budaya lokal dimana didalamnya menerapkan nilai sosial, yang menuntut para pemainnya bersosialisasi satu sama lain. Permainan tradisonal juga memiliki nilai lebih yang lain, karena alat main yang dibutuhkan dalam permainan tradisional tersebut biasanya berada di alam dan ramah lingkungan












BAB III
ANALISIS

            Disini saya akan lebih banyak membahas tentang Permainan Tradisonal yang telah punah atau jarang dimainkan atau jarang dijumpai di Budaya Indonesia ini.
Pertama-tama saya akan membahas permainan tradisonal budaya yang ada di Jawa, permainan tradisional yang ada di Jawa yang sudah mulai menghilang atau punah yaitu: Congklak, enggrang, gobak sodor, dan lain sebagainya      
Menurut saya budaya-budaya yang ada di Indonesia sangat beraneka ragam budayanya, entah dari budaya Jawa, Dayak, Sunda, Batak, Minang dan masih banyak lainnya.
Menurut saya budaya-budaya yang ada di Indonesia telah menghilang sedikit demi sedikit karena sudah ditelan zaman (bahasa gaulnya) karena Indonesia saat ini telah sedikit demi sedikit Budaya Modern telah masuk pada Budaya Indonesia saat ini. Budaya-budaya yang telah menghilang sudah lumayan banyak seperti: makanan tradisonal yang sekarang jarang kita jumpai, Permainan Tradisonal juga jarang yang memainkannya, anak-anak zaman sekarang telah sibuk dengan gadget-nya masing-masing, dan masih banyak lainnya.
.





Daftar Pustaka :

digilib.uinsby.ac.id
Elib.unikom.ac.id
Francis M. Abraham, Modern Di Dunia Ketiga, (Yogyakarta: PT. Mutiara Wacana Yogya 1991),
 
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia,
(Jakarta:Depertemen Pendidikan Nasional, 2008),

Herimanto, Winarno, Ilmu Sosial Dasar dan Budaya Dasar, (PT . Bumi Aksara Jakarta Timur 2009),




Tidak ada komentar:

Posting Komentar