Senin, 06 November 2017

MAKALAH SISTEM PAKAR




MAKALAH
SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN

“SISTEM PAKAR”



Disusun Oleh :
Riya Ayuning Tiyas (16115095)

KELAS : 3KA23
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA







KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah tentang Sistem Pakar ini dengan lancar. Makalah Sistem Pakar ini bertujuan untuk melengkapi Tugas Sistem Berbasis Pengetahuan dan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan Sistem Pakar.
Dalam Makalah ini menjelaskan Sistem Pakar secara detail dari mulai pengertian sampai  tahap pembuatan sisten pakar dan implementasi-Nya untuk dapat bekerja seperti halnya yang dilakukan manusia.
Dengan ada-Nya Makalah ini kami berharap dapat menambah wawasan atau pun menambah Referensi dalam kaitan-Nya dengan Sistem Pakar. Kami mohon maaf, jika terdapat suatu kekurangan karena pengetahuan yang masih kurang. mohon bimbingan Bapak Dosen selaku dosen kami agar kami lebih mengerti banyak tentang Hal tersebut.
Wassalamualaikum wr. Wb.



                                                                                                           Bekasi, November 2017



                                                                                                                                     Penulis.






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................

BAB I .............................................................................................................................................
PENDAHULUAN .........................................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ……………….………………………………………………………
1.2 RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………………
1.3 TUJUAN PENULISAN …………………………………………………………………….
1.4 MANFAAT PENULISAN ………………………………………………………………….

BAB II …………………………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………...…   
2.1  PENGERTIAN SISTEM PAKAR ……………………………………….…………………  
2.2 CIRI – CIRI SISTEM PAKAR ………………………………………………………....…… 
2.3 KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN SISTEM PAKAR …………………….…….……. 
2.4 KONSEP SISTEM PAKAR ……………………………………………………..….……….  
2.5 ELEMEN MANUSIA YANG TERKAIT DALAM PENGGUNAAN DAN  PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR ……………………………………………………….....   
2.6 BENTUK / TIPE SISTEM PAKAR ….………………………………………………………
2.7 STRUKTUR SISTEM PAKAR ……………………………………………………………..
2.8 KARAKTERISTIK DAN ELEMEN SISTEM PAKAR ……………………………………
2.9 KOMPONEN – KOMPONEN YANG TERDAPAT DALAM ARSITEKTUR/STRUKTUR      SISTEM PAKAR ………………………………………………………………………………..
2.10 LANGKAH – LANGKAH PEMBUATAN SISTEM PAKAR …………………………..   
2.11 CONTOH KASUS SISTEM PAKAR……………………………………………………....

BAB 3 ……………………………………………………………………………………………
PENUTUP ……………………………………………………………….……………………….
3.1 KESIMPULAN …………………….……………………………………………………......
3.2 SARAN ………………………………..…………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA …..…………………………………………………………………………




BAB 1
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang 

         Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli, dan sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli (Kusumadewi, 2003:109).
        Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban, 1995).
         Sistem pakar merupakan cabang dari salah satu mata kuliah kecerdasan buatan. kami juga dalam proses membuat Implementasi yang terwujud aplikasi berbentuk desktop atau pun website. Dalam kontek yang lebih lanjut system pakar sulit dikembang karena sudah terpaku pada system yang sudah ada.

1.2 Rumusan Masalah
Dari makalah Sistem Pakar yang timbul pertanyaan-pertanyaan, antara lain :
1.      Apa itu Sistem Pakar itu?
2.      Bagaimana cara kerja Sistem Pakar?
3.      Untuk apa sistem pakar?

1.3  Tujuan Penulisan
 Dalam Makalah ini terdapat berbagai Tujuan, antara lain :
1.      Pembaca dapat mengetahui Sistem Pakar secara lebih detail.
2.      Penulis dapat memenuhi tugas.
3.      Pembaca dapat menilai isi makalah Sistem Pakar ini.

1.4    Manfaat penulisan
Beberapa manfaat makalah Sistem Pakar ini, antara lain :
1.      Untuk penambah wawasan bagi pembaca.
2.      Sebagai referensi dalam kaitan-Nya dengan Sistem Pakar.
3.      Untuk acuan dalam pelaksanaan implementasi Sistem Pakar.






BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pakar

       Sistem pakar atau Expert System adalah program yang berisi pengetahuan manusia atau bertingkah laku seperti manusia expert (manusia pakar) yang pada aplikasinya membantu menyelesaikan masalah – masalah didunia nyata. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan sekumpulan rule atau kaidah yang didapat dari pakar, lalu dijadikan pertanyaan – pertanyaan untuk mendapat solusi atau kesimpulan. Berikut ini beberapa pengertian sistem pakar menurut beberapa orang ahli:
1.      Menurut William Stubblefield dan George F. Lugger (1993), menjelaskan bahwa sistem pakar adalah suatu program yang dapat menirukan seorang pakar.
2.      Menurut E. Fraim Turban (1992), menjelaskan bahwa sistem pakar adalah sebuah program yang mengkomputerisasikan laporan yang mencoba untuk menirukan proses pemikiran dan pengetahuan dari pakar – pakar dalam menyelesaikan masalah.
3.      Menurut Garratano dan Riley (1989), menjelaskan bahwa sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
Dari pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pakar adalah suatu aplikasi dari kecerdasan tiruan yang dapat menyelesaikan masalah dalam bidang tertentu dan dapat bertindak sebagai penasehat seperti seorang pakar dimana solusi atau jalan keluar yang dihasilkan sistem pakar berkualitas seperti seorang pakar.
Jadi sistem pakar : kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dan lain-lain) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya.
Sistem Pakar terkadang lebih baik unjuk kerjanya dari pada seorang pakar manusia. Dengan sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Sistem pakar dikembangkan pertama kali oleh komunitas AI (Artificial Intelligence) tahun 1960-an. Sistem pakar yang pertama adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel Simon.

2.2 Ciri-Ciri Sistem Pakar
Ciri – ciri dari Sistem Pakar adalah sebagai berikut :
a.       Terbatas pada domain keahlian tertentu.
b.      Dapat memberikan penalaran pada data – data yang tak pasti.
c.       Dapat mengemukakan rangkaian alasan – alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
d.      Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.
e.       Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
f.       Keluarannya bersifat anjuran.

     2.3 Keuntungan & Kelebihan Sistem Pakar
 A.  Keuntungan Sistem Pakar :
         a.  Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
         b.  Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
     c. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
     d.       Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
     e.       Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ‘tidak tahu’ atau ‘tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.

 B. Kelemahan Sistem Pakar :
     a. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara dan memeliharanya sangat mahal.
     b. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.
     c. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.
     d. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.
    e. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias.


2.4 Konsep Sistem Pakar
    1.        Keahlian
Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman.
       - Teori, fakta, aturan-aturan pada lingkup permasalahan tertentu.
       - Strategi global untuk menyelesaikan masalah.

     2.        Ahli / Pakar
Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topic permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.
     3. Pengalihan Keahlian
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke dalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.
      4. Mengambil Keputusan
Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.
      5. Aturan
Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN.


2.5 Elemen Manusia yang Terkait dalam Penggunaan dan Pengembangan Sistem Pakar
1)      Pakar
Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat, pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk mengaplikasikan keahliannya tersebut guna menyelesaikan masalah.
2)      Perekayasa Pengetahuan
Perekayasa pengetahuan adalah orang yang membantu pakar dalam menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.

3)      Pemakai
·         Pemakai Awam. Dalam hal ini sistem pakar bertindak sebagai konsultan untuk memberikan saran dan solusi kepada pemakai.
·         Pelajar yang ingin belajar. Sistem pakar bertindak sebagai instruktur.
·         Pembuat sistem pakar. Sistem pakar sebagai partner dalam pengembangan basis pengetahuan.
·         Pakar. Sistem pakar bertindak sebagai mitra kerja/asisten.


     2.6 Bentuk atau Tipe Sistem Pakar
  1. Mandiri.
Sistem pakar yang murni berdiri sendiri, tidak digabung dengan software lain, bisa dijalankan pada komputer pribadi, mainframe.
  1. Terkait / Tergabung.
Dalam bentuk ini sistem pakar hanya merupakan bagian dari program yang lebih besar. Program tersebut biasanya menggunakan teknik algoritma konvensional tapi bisa mengakses sistem pakar yang ditempatkan sebagai subrutin, yang bisa dimanfaatkan setiap kali dibutuhkan.
  1. Terhubung.
Merupakan sistem pakar yang berhubungan dengan software lain, misalnya : spreadsheet, DBMS, program grafik. Pada saat proses inferensi, sistem pakar bisa mengakses  data dalam spreadsheet atau DBMS atau program grafik bisa dipanggil untuk menayangkan output visual.
  1. Sistem Mengabdi.
Merupakan bagian dari komputer khusus yang diabdikan kepada fungsi tunggal. Sistem tersebut bisa membantu analisa data radar dalam pesawat tempur atau membuat keputusan intelejen tentang bagaimana memodifikasi pembangunan kimiawi, dan lain-lain.


2.7 Struktur Sistem Pakar
Ada 2 bagian utama sistem pakar :
·         Lingkungan Pengembangan (Development Environment)
Digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar.
·         Lingkungan Konsultasi (Consultation Environment)
Digunakan oleh pegguna yang bukan pakar untuk memperoleh pengetahuan pakar.


2.8 Karakteristik & Elemen Sistem Pakar
Sistem pakar dibuat dengan tujuan tertentu dan pastinya tujuan tersebut bersifat untuk membantu para pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Berikut adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh sebuah sistem pakar :
  • High Performance. Sistem harus mampu memberikan respon berupa saran (advice) dengan tingkat kualitas yang sama dengan seorang pakar atau melebihinya.
  • Adequate response time. Sistem juga harus mampu bekerja dalam waktu yang sama baiknya (reasonable) atau lebih cepat dibandingkan dengan seorang pakar dalam menghasilkan keputusan. Hal ini sangat penting terutama pada sistem waktu nyata (real-time).
  • Good reliability. Sistem harus dapat diandalkan dan tidak mudah rusak / crash.
  • Understanable. Sistem harus mampu menjelaskan langkah-langkah penalaran yang dilakukannya seperti seorang pakar.
  • Flexibility.

2.9 Komponen-Komponen yang terdapat dalam Arsitektur atau Struktur Sistem Pakar
  • User interface (Antarmuka)
Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.
  • Workpkace / Blackboard
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory), digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada 3 keputusan yang dapat direkam :
-          Rencana : Bagaimana menghadapi masalah.
-          Agenda : aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi.
-          Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan.
  • Explanation Facility (Fasilitas Penjelasan)
Elemen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan :
-          Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar ?
-          Bagaimana konklusi dicapai ?
-          Mengapa ada alternative yang dibatalkan ?
-          Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi ?


2.10 Langkah Langkah Pembuatan Sistem Pakar
         Berikut ini langkah-langkah dalam pembuatan sistem pakar :
  1. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan.
  2. Menentukan problema yang cocok.
  3. Mempertimbangkan alternative.
  4. Menghitung pengembalian investasi.
  5. Memilih alat pengembangan.
  6. Merekayasa pengetahuan.
  7. Merancang sistem.
  8. Melengkapi pengembangan.
  9. Menguji dan mencari kesalahan sistem.
  10. Memelihara sistem.

2.11 Contoh Kasus Sistem Pakar
Sistem pakar :
  • Digunakan untuk konsultasi.
  • Sistem pakar selalu tersedia di organisasi, sedang pakar belum tentu selalu berada di tempat. Misal suatu keputusan harus diambil oleh manajer yang pakar dalam suatu bidang, karena manajer ini pergi dan tidak berada di kantor, maka keputusan yang harus diambil tertunda.
  • Sistem pakar dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat tidak terbatas dan tidak kenal lelah. Oleh karena itu pekerjaan dokter akan sangat terbantu sekali dengan SP yang diisi dengan sejumlah pengetahuan (misal semua jenis obat dan efeknya) yang pakarnya sendiri belum tentu dapat mengingatnya.
Contoh kasus :
Sistem pakar yang digunakan di dinas sosial negara bagian California, Amerika Serikat. Sebelum SP digunakan, pemberian tunjangan sosial kurang efektif karena beragamnya macam tunjangan yang diberikan dan banyaknya aturan yang ada untuk mendapatkan tunjangan sosial. Lebih dari 3000 aturan dibukukan untuk tunjangan sosial ini. Pada waktu seseorang melamar untuk meminta tunjangan sosial, orang ini akan dilayani dengan pekerja sosial dan pekerja sosial harus mengetahui aturan-aturan yang ada. Jika ada kasus khusus dan pekerja sosial tidak memahami aturannya tetapi memutuskan hasilnya, maka hasil keputusan dapat tidak efektif. Menyadari kelemahan-kelemahan ini maka dinas sosial kemudian menerapkan sistem pakar yang berisi dengan knowledge base berupa ribuan aturan-aturan ini.
Bedanya : sebelum ada SP, yang pakar adalah pekerja sosialnya dan jika pekerja sosial kurang pakar maka dapat mengakibatkan kesalahan keputusan. Setelah ada SP, pekerja sosial tidak harus pakar karena yang pakar adalah sistemnya karena sistemnya berisi dengan semua aturan, sehingga mengurangi kesalahan pengambilan keputusan.




BAB 3
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
- Sistem Pakar merupakan cabang dari salah satu mata kuliah kecerdasan buatan.kami juga dalam proses membuat Implementasi yang terwujud aplikasi berbentuk desktop atau pun website.
-  Konsep dasar sistem pakar mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain siapa yang disebut pakar, apa yang dimaksud dengan keahlian, bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan bagaimana sistem bekerja.
 -   Metode sistem pakar mempunyai model dari pengetahuan manusia (knowledge base), mempunyai ruang lingkup pemrograman, serta mempunyai strategi untuk mencari

3.2   Saran
    Demikian makalah kami ini, tentu masih bayak kekurangan dan kelemahan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi. Maka kami berharap masukan utuk menambah kemampuan kami, supaya dikemudian hari lebih baik. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.



Daftar Pustaka :  

https://www.scribd.com/doc/46752107/MAKALAH-Sistem-Pakar
Syamsuddin,Aries, PENGANTAR SISTEM PAKAR, 2004, www.ilmukomputer.com
 http://mfile.narotama.ac.id/files/Zakki%20Falani/Expert%20System/jaka-pakar.pdf

3 komentar: