MAKALAH
SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN
“SISTEM PAKAR”
Disusun Oleh :
Riya Ayuning Tiyas (16115095)
KELAS : 3KA23
FAKULTAS ILMU KOMPUTER &
TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Alhamdulillah
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan Makalah tentang Sistem Pakar ini dengan lancar.
Makalah Sistem Pakar ini bertujuan untuk melengkapi Tugas Sistem Berbasis
Pengetahuan dan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan Sistem Pakar.
Dalam
Makalah ini menjelaskan Sistem Pakar secara detail dari mulai pengertian
sampai tahap pembuatan sisten pakar dan implementasi-Nya untuk dapat
bekerja seperti halnya yang dilakukan manusia.
Dengan
ada-Nya Makalah ini kami berharap dapat menambah wawasan atau pun menambah
Referensi dalam kaitan-Nya dengan Sistem Pakar. Kami mohon maaf, jika terdapat
suatu kekurangan karena pengetahuan yang masih kurang. mohon bimbingan Bapak
Dosen selaku dosen kami agar kami lebih mengerti banyak tentang Hal tersebut.
Wassalamualaikum
wr. Wb.
Bekasi, November 2017
Penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................
DAFTAR ISI
..................................................................................................................................
BAB I
.............................................................................................................................................
PENDAHULUAN
.........................................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG
……………….………………………………………………………
1.2 RUMUSAN MASALAH
……………………………………………………………………
1.3 TUJUAN PENULISAN
…………………………………………………………………….
1.4 MANFAAT PENULISAN
………………………………………………………………….
BAB II …………………………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN
……………………………………………………………………………...…
2.1 PENGERTIAN SISTEM PAKAR
……………………………………….…………………
2.2 CIRI – CIRI SISTEM PAKAR
………………………………………………………....……
2.3 KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN SISTEM
PAKAR …………………….…….…….
2.4 KONSEP SISTEM PAKAR
……………………………………………………..….……….
2.5 ELEMEN MANUSIA YANG TERKAIT
DALAM PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR ……………………………………………………….....
2.6 BENTUK / TIPE SISTEM PAKAR ….………………………………………………………
2.7 STRUKTUR SISTEM PAKAR ……………………………………………………………..
2.8 KARAKTERISTIK DAN ELEMEN SISTEM PAKAR ……………………………………
2.9 KOMPONEN – KOMPONEN YANG TERDAPAT DALAM
ARSITEKTUR/STRUKTUR SISTEM PAKAR
………………………………………………………………………………..
2.10 LANGKAH – LANGKAH PEMBUATAN SISTEM PAKAR …………………………..
2.11 CONTOH KASUS SISTEM PAKAR……………………………………………………....
BAB 3 ……………………………………………………………………………………………
PENUTUP ……………………………………………………………….……………………….
3.1 KESIMPULAN …………………….……………………………………………………......
3.2 SARAN ………………………………..…………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA …..…………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sistem pakar (expert system)
adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar
komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para
ahli, dan sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu
permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli (Kusumadewi,
2003:109).
Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban, 1995).
Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban, 1995).
Sistem pakar merupakan cabang dari salah satu mata kuliah
kecerdasan buatan. kami juga dalam proses membuat Implementasi yang terwujud
aplikasi berbentuk desktop atau pun website. Dalam kontek yang lebih lanjut
system pakar sulit dikembang karena sudah terpaku pada system yang sudah ada.
1.2 Rumusan Masalah
Dari makalah Sistem Pakar yang
timbul pertanyaan-pertanyaan, antara lain :
1. Apa itu Sistem Pakar itu?
2. Bagaimana cara kerja Sistem Pakar?
3. Untuk apa sistem pakar?
1.3 Tujuan
Penulisan
Dalam Makalah ini terdapat
berbagai Tujuan, antara lain :
1. Pembaca dapat mengetahui Sistem Pakar
secara lebih detail.
2. Penulis dapat memenuhi tugas.
3. Pembaca dapat menilai isi makalah
Sistem Pakar ini.
1.4 Manfaat
penulisan
Beberapa manfaat makalah Sistem
Pakar ini, antara lain :
1. Untuk penambah wawasan bagi pembaca.
2. Sebagai referensi dalam kaitan-Nya
dengan Sistem Pakar.
3. Untuk acuan dalam pelaksanaan
implementasi Sistem Pakar.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar atau Expert System adalah
program yang berisi pengetahuan manusia atau bertingkah laku seperti manusia expert
(manusia pakar) yang pada aplikasinya membantu menyelesaikan masalah –
masalah didunia nyata. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan
sekumpulan rule atau kaidah yang didapat dari pakar, lalu dijadikan
pertanyaan – pertanyaan untuk mendapat solusi atau kesimpulan. Berikut ini
beberapa pengertian sistem pakar menurut beberapa orang ahli:
1.
Menurut
William Stubblefield dan George F. Lugger (1993), menjelaskan bahwa sistem
pakar adalah suatu program yang dapat menirukan seorang pakar.
2.
Menurut
E. Fraim Turban (1992), menjelaskan bahwa sistem pakar adalah sebuah program
yang mengkomputerisasikan laporan yang mencoba untuk menirukan proses pemikiran
dan pengetahuan dari pakar – pakar dalam menyelesaikan masalah.
3.
Menurut
Garratano dan Riley (1989), menjelaskan bahwa sistem pakar adalah suatu sistem
komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
Dari
pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pakar adalah
suatu aplikasi dari kecerdasan tiruan yang dapat menyelesaikan masalah dalam
bidang tertentu dan dapat bertindak sebagai penasehat seperti seorang pakar
dimana solusi atau jalan keluar yang dihasilkan sistem pakar berkualitas
seperti seorang pakar.
Jadi sistem pakar : kepakaran
ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer,
pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi
pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi
(menyimpulkan, mendeduksi, dan lain-lain) seperti layaknya seorang pakar,
kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut, bila perlu dengan
alasan-alasannya.
Sistem Pakar terkadang lebih baik
unjuk kerjanya dari pada seorang pakar manusia. Dengan sistem pakar, orang awam
pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat
diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan
membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Sistem pakar dikembangkan pertama
kali oleh komunitas AI (Artificial Intelligence) tahun 1960-an. Sistem pakar
yang pertama adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh
Newel Simon.
2.2 Ciri-Ciri Sistem Pakar
Ciri – ciri dari Sistem Pakar adalah
sebagai berikut :
a.
Terbatas pada domain keahlian
tertentu.
b.
Dapat memberikan penalaran pada data
– data yang tak pasti.
c.
Dapat mengemukakan rangkaian alasan
– alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
d.
Berdasarkan pada kaidah atau rule
tertentu.
e.
Dirancang untuk dapat dikembangkan
secara bertahap.
f.
Keluarannya bersifat anjuran.
2.3 Keuntungan & Kelebihan Sistem Pakar
A. Keuntungan Sistem Pakar :
a. Bisa melakukan proses secara berulang secara
otomatis.
b. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
c. Mampu
mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian
langka).
d.
Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
e.
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ‘tidak tahu’
atau ‘tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem
pakar tetap akan memberikan jawaban.
B. Kelemahan Sistem
Pakar :
a. Biaya yang
diperlukan untuk membuat, memelihara dan memeliharanya sangat mahal.
b. Sulit
dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya dan
kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang
pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.
c. Sistem pakar
tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar
tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum
digunakan.
d. Pendekatan
oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbeda-beda, meskipun
sama-sama benar.
e. Transfer
pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias.
2.4 Konsep Sistem Pakar
1.
Keahlian
Keahlian
bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang
diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman.
- Teori, fakta,
aturan-aturan pada lingkup permasalahan tertentu.
- Strategi global untuk menyelesaikan masalah.
2.
Ahli / Pakar
Seorang
ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari
hal-hal baru seputar topic permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika
dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.
3. Pengalihan Keahlian
Tujuan
dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke dalam
komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu
perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi
pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan
ke pengguna.
4. Mengambil Keputusan
Hal
yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian
tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil
kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu
meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.
5. Aturan
Sistem
pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan dimana
program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah.
Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN.
2.5 Elemen Manusia yang Terkait
dalam Penggunaan dan Pengembangan Sistem Pakar
1)
Pakar
Pakar
adalah orang yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat, pengalaman dan metode,
serta kemampuan untuk mengaplikasikan keahliannya tersebut guna menyelesaikan
masalah.
2)
Perekayasa Pengetahuan
Perekayasa
pengetahuan adalah orang yang membantu pakar dalam menyusun area permasalahan
dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas
pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan
menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
3)
Pemakai
· Pemakai Awam. Dalam hal ini sistem
pakar bertindak sebagai konsultan untuk memberikan saran dan solusi kepada
pemakai.
· Pelajar yang ingin belajar. Sistem
pakar bertindak sebagai instruktur.
· Pembuat sistem pakar. Sistem pakar
sebagai partner dalam pengembangan basis pengetahuan.
· Pakar. Sistem pakar bertindak
sebagai mitra kerja/asisten.
2.6
Bentuk atau Tipe Sistem Pakar
- Mandiri.
Sistem
pakar yang murni berdiri sendiri, tidak digabung dengan software lain, bisa
dijalankan pada komputer pribadi, mainframe.
- Terkait / Tergabung.
Dalam
bentuk ini sistem pakar hanya merupakan bagian dari program yang lebih besar.
Program tersebut biasanya menggunakan teknik algoritma konvensional tapi bisa
mengakses sistem pakar yang ditempatkan sebagai subrutin, yang bisa
dimanfaatkan setiap kali dibutuhkan.
- Terhubung.
Merupakan
sistem pakar yang berhubungan dengan software lain, misalnya : spreadsheet,
DBMS, program grafik. Pada saat proses inferensi, sistem pakar bisa
mengakses data dalam spreadsheet atau DBMS atau program grafik bisa
dipanggil untuk menayangkan output visual.
- Sistem Mengabdi.
Merupakan
bagian dari komputer khusus yang diabdikan kepada fungsi tunggal. Sistem
tersebut bisa membantu analisa data radar dalam pesawat tempur atau membuat
keputusan intelejen tentang bagaimana memodifikasi pembangunan kimiawi, dan
lain-lain.
2.7 Struktur Sistem Pakar
Ada 2 bagian utama sistem pakar :
·
Lingkungan Pengembangan (Development
Environment)
Digunakan untuk memasukkan
pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar.
·
Lingkungan Konsultasi (Consultation
Environment)
Digunakan oleh pegguna yang bukan
pakar untuk memperoleh pengetahuan pakar.
2.8 Karakteristik & Elemen Sistem Pakar
Sistem pakar dibuat dengan tujuan
tertentu dan pastinya tujuan tersebut bersifat untuk membantu para pakar dalam
menyelesaikan suatu masalah. Berikut
adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh sebuah sistem pakar :
- High Performance. Sistem harus mampu memberikan respon berupa saran (advice) dengan tingkat kualitas yang sama dengan seorang pakar atau melebihinya.
- Adequate response time. Sistem juga harus mampu bekerja dalam waktu yang sama baiknya (reasonable) atau lebih cepat dibandingkan dengan seorang pakar dalam menghasilkan keputusan. Hal ini sangat penting terutama pada sistem waktu nyata (real-time).
- Good reliability. Sistem harus dapat diandalkan dan tidak mudah rusak / crash.
- Understanable. Sistem harus mampu menjelaskan langkah-langkah penalaran yang dilakukannya seperti seorang pakar.
- Flexibility.
2.9 Komponen-Komponen yang terdapat
dalam Arsitektur atau Struktur Sistem Pakar
- User interface (Antarmuka)
Merupakan mekanisme yang digunakan
oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima
informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh
sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke dalam
bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.
- Workpkace / Blackboard
Workplace merupakan area dari
sekumpulan memori kerja (working memory), digunakan untuk merekam kejadian yang
sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada 3 keputusan yang dapat
direkam :
-
Rencana : Bagaimana menghadapi
masalah.
-
Agenda : aksi-aksi yang potensial
yang sedang menunggu untuk dieksekusi.
-
Solusi : calon aksi yang akan
dibangkitkan.
- Explanation Facility (Fasilitas Penjelasan)
Elemen tambahan yang akan
meningkatkan kemampuan sistem pakar. Digunakan untuk melacak respon dan
memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui
pertanyaan :
-
Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan
oleh sistem pakar ?
-
Bagaimana konklusi dicapai ?
-
Mengapa ada alternative yang
dibatalkan ?
-
Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan
solusi ?
2.10 Langkah Langkah Pembuatan
Sistem Pakar
Berikut ini langkah-langkah dalam
pembuatan sistem pakar :
- Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan.
- Menentukan problema yang cocok.
- Mempertimbangkan alternative.
- Menghitung pengembalian investasi.
- Memilih alat pengembangan.
- Merekayasa pengetahuan.
- Merancang sistem.
- Melengkapi pengembangan.
- Menguji dan mencari kesalahan sistem.
- Memelihara sistem.
2.11 Contoh Kasus Sistem Pakar
Sistem
pakar :
- Digunakan untuk konsultasi.
- Sistem pakar selalu tersedia di organisasi, sedang pakar belum tentu selalu berada di tempat. Misal suatu keputusan harus diambil oleh manajer yang pakar dalam suatu bidang, karena manajer ini pergi dan tidak berada di kantor, maka keputusan yang harus diambil tertunda.
- Sistem pakar dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat tidak terbatas dan tidak kenal lelah. Oleh karena itu pekerjaan dokter akan sangat terbantu sekali dengan SP yang diisi dengan sejumlah pengetahuan (misal semua jenis obat dan efeknya) yang pakarnya sendiri belum tentu dapat mengingatnya.
Contoh
kasus :
Sistem
pakar yang digunakan di dinas sosial negara bagian California, Amerika Serikat.
Sebelum SP digunakan, pemberian tunjangan sosial kurang efektif karena
beragamnya macam tunjangan yang diberikan dan banyaknya aturan yang ada untuk
mendapatkan tunjangan sosial. Lebih dari 3000 aturan dibukukan untuk tunjangan
sosial ini. Pada waktu seseorang melamar untuk meminta tunjangan sosial, orang
ini akan dilayani dengan pekerja sosial dan pekerja sosial harus mengetahui
aturan-aturan yang ada. Jika ada kasus khusus dan pekerja sosial tidak memahami
aturannya tetapi memutuskan hasilnya, maka hasil keputusan dapat tidak efektif.
Menyadari kelemahan-kelemahan ini maka dinas sosial kemudian menerapkan sistem
pakar yang berisi dengan knowledge base berupa ribuan aturan-aturan ini.
Bedanya : sebelum ada SP, yang pakar adalah pekerja
sosialnya dan jika pekerja sosial kurang pakar maka dapat mengakibatkan
kesalahan keputusan. Setelah ada SP, pekerja sosial tidak harus pakar karena
yang pakar adalah sistemnya karena sistemnya berisi dengan semua aturan,
sehingga mengurangi kesalahan pengambilan keputusan.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
- Sistem Pakar merupakan cabang dari
salah satu mata kuliah kecerdasan buatan.kami juga dalam proses membuat
Implementasi yang terwujud aplikasi berbentuk desktop atau pun website.
-
Konsep dasar sistem pakar
mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain siapa yang disebut pakar, apa
yang dimaksud dengan keahlian, bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan
bagaimana sistem bekerja.
- Metode sistem pakar mempunyai model dari
pengetahuan manusia (knowledge base),
mempunyai ruang lingkup pemrograman, serta mempunyai strategi
untuk mencari
3.2
Saran
Demikian makalah kami ini, tentu masih bayak kekurangan dan kelemahan, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi. Maka kami
berharap masukan utuk menambah kemampuan kami, supaya dikemudian hari lebih
baik. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Daftar
Pustaka :
https://www.scribd.com/doc/46752107/MAKALAH-Sistem-Pakar
Syamsuddin,Aries, PENGANTAR SISTEM PAKAR, 2004, www.ilmukomputer.com
http://mfile.narotama.ac.id/files/Zakki%20Falani/Expert%20System/jaka-pakar.pdf
terima kasih banyak telah berbagi informasinya
BalasHapusterima kasih
BalasHapusTerimakasih ya
BalasHapus